Hantu, adalah sesosok makhluk yang berasal dari manusia yang telah meninggal, tetapi kemudian terjebak di dunia karena tidak dapat kembali ke alamnya, atau karena hukuman dari yang Maha Kuasa yang menginginkan mereka untuk tetap berada di dunia. Tetapi ada juga pengertian bahwa hantu itu merupakan seseorang yang masih hidup atau manusia, yang memiliki kekuatan tertentu sehingga dapat merubah wujudnya menjadi hantu. Hantu memang tidak dapat di lihat dengan mata telanjang, tetapi terkadang ada beberapa manusia yang dapat melihat hantu. Mereka adalah manusia yang memiliki indra keenam, kekuatan batin yang kuat, maupun kekuatan supranatural atau semacamnya. Tentunya seperti manusia yang memiliki ciri fisik yang berbeda karena berasal dari berbagai macam suku dan bangsa, hantu juga memiliki ciri fisik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hantu Indonesia tentunya berbeda dengan hantu dari luar Indonesia (Internasional), berikut 12 Jenis Hantu Dari Berbagai Daerah di Indonesia
1. Kuntilanak
Sosok kuntilanak di gambarkan dalam bentuk “wanita cantik”. Kuntilanak di gambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu di iringi harum bunga kamboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati dapat di bunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai wanita hamil.
Dalam cerita seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak di gambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir. Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung dan hanya mengganggu dengan penampakan saja. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut “Sundel Bolong”. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat tinggalnya.
2. Sundel Bolong
Sundel Bolong dalam mitos hantu Indonesia, di gambarkan dengan wanita berambut panjang dan bergaun panjang warna putih. Di gambarkan pula terdapat bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut panjangnya sehingga organ 2 tubuh bagian perut terlihat.
Di mitoskan hantu Sundel Bolong mati karena di perkosa dan melahirkan anaknya dari dalam kubur. Biasanya Sundel Bolong juga di ceritakan suka mengambil bayi-bayi yang baru saja di lahirkan. Asal cerita hantu Sundel-Bolong adalah dari Jawa Barat.
3. Tuyul
Tuyul (Bahasa Jawanya adalah thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak di sepakati semua orang adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam.
Tuyul dapat di pekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga dia nantinya akan lupa dengan tugas yang di bebankan oleh pemiliknya. Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak, yaitu gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam).
4. Pocong
Penggambaran Pocong bervariasi. Di katakan, Pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang kosong. Penggambaran lain menyatakan, Pocong berwajah rata dan memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, Pocong merupakan bentuk protes dari orang meninggal yang terlupa di buka ikatan kafannya sebelum kuburnya di tutup. Meskipun Pocong dalam film sering di gambarkan bergerak melompat-lompat, mitos tentang Pocong malah menyatakan Pocong bergerak melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran Pocong tidak dapat menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus melompat-lompat. Kepercayaan akan adanya hantu Pocong hanya berkembang di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi hantu ini.
5. Genderuwo
Genderuwo adalah sejenis bangsa jin atau makhluk halus yang berwujud manusia mirip kera yang bertubuh besar dan kekar dengan warna kulit hitam kemerahan. Tubuhnya di tutupi oleh rambut lebat yang tumbuh di sekujur tubuh. Genderuwo terutama di kenal oleh masyarakat di Pulau Jawa Bagian Selatan.
Habitat hunian kegemarannya adalah batu berair, bangunan tua, pohon besar teduh atau sudut-sudut yang lembab sepi dan gelap. Pusat domisili makhluk ini dipercaya berada di “Hutan Jati Donoloyo”, Kecamatan Sloghimo, sekitar 60 km di sebelah timur Wonogiri, dan di wilayah Lemah Putih, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo sekitar 60 km ke barat Yogyakarta.
6. Wewe Gombel
Wewe Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya. Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang di telantarkan dan di abaikan oleh orang tuanya.
Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai mereka sadar. bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan anaknya. Menurut cerita, Wewe Gombel adalah roh dari “seorang wanita yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah membunuh suaminya”. Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia dijauhi dan di benci suaminya lalu di kucilkan sampai menjadi gila dan gembel.
Disebut Wewe Gombel karena kejadian ini terjadi di daerah Gombel, Semarang. Jika kita berkendaraan dari arah Jatingaleh ke arah Banyumanik, maka akan terlihat bekas iklan bir bintang. Di situlah konon letak lokasi wewe gombel berada. Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut adalah lokasi kerajaan hantu. Menurut cerita itu pula, hal itu yang menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel menjadi bangkrut.
7. Leak
Dalam Mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa di lihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.
8. Rangda
Rangda adalah ratu dari para leak dalam Mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini di ceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik. Di ceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari “Ratu Manendradatta” yang hidup di Pulau Jawa pada abad yang ke-11. Ia di asingkan oleh “Raja Dharmodayana” karena di tuduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut.
Menurut legenda ia membalas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak. Nama Rangda berarti juga janda. Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda di gambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
9. Kuyang
Kuyang merupakan siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi. Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan. Kuyang sebenarnya adalah manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi. Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa. Namun biasanya ia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk di hisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya.
Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar, Untuk menghadapinya korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan. Asal cerita hantu Kuyang adalah dari Jawa.
10. Palasik
Palasik menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau adalah sejenis makhluk gaib. Menurut kepercayaan Minangkabau palasik bukanlah hantu tetapi manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Palasik sangat ditakuti oleh ibu-ibu di di Minangkabau yang memiliki balita, karena makanan palasik adalah anak bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah mati (di kubur), tergantung dari jenis palasik tersebut.
Ilmu palasik di percayai sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik maka anaknya pun akan jadi palasik. Pada umumnya Palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya. Ada yang badannya berjalan mencari makan dan ada pula yang kepalanya melayang-layang mencari makan.
11. Orang Bunian
Orang Bunian adalah sejenis makhluk halus yang di kenal di wilayah Minangkabau, Sumatera Barat. Bentuknya menyerupai manusia, tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah di tinggal penghuninya. Istilah orang Bunian juga terkadang di kaitkan dengan istilah Dewa di Minangkabau, pengertian Dewa dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian Dewa dalam agama-agama Hindu maupun Budha. Dewa dalam istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di hutan atau di rimba, di pinggir bukit, di dekat pekuburan.
Biasanya bila hari menjelang maghrib di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama masakan dewa atau samba dewa. aromanya mirip bau kentang goreng. Hal ini boleh ditanyakan langsung kepada masyarakat Minangkabau. Satu hal lagi, Dewa lebih di konotasikan bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di agama lain. Selain itu, masyarakat juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang di sembunyikan Dewa. Ada juga istilah orang di pelihara Dewa, yang semenjak bayi sudah di larikan oleh Dewa, cerita ini masih masyhur sampai sekarang.
12. Jin
Jin, secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”. Dalam Islam dan mitologi Arab Pra-Islam, Jin adalah salah satu ras mahluk yang tidak terlihat dan di ciptakan dari api. Jin memiliki kemampuan yang dapat mengabulkan keinginan, hal ini di percaya oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.
0 comments:
Silahkan berkomentar sesuai norma dan etika. Tunjukan kalau anda punya pola pikir berkualitas. Terima kasih.